BHINNEKA TUNGGAL IKA
Bhinneka Tunggal Ika merupakan motto atau semboyan
Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno dan seringkali diterjemahkan
dengan kalimat “berbeda-beda tetapi tetap satu”
Diterjemakan per kata Bhinneka mempunyai arti “beraneka
ragam” atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa sanskerta berarti “macam” dan
menjadi pembentuk kata “aneka” dalam bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti
“satu”. Kata Ika berarti “itu”. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika
diterjemahkan “beraneka satu itu”, atau yang bermakna meskipun berbeda-beda
tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu adalah satu kesatuan bangsa
Indonesia.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya berisi politik
pencitraan, namun telah di praktekkan sejak lama. Menurut sejarahnya, kalimat
itu berasal dari kakawin Jawa Kuna
(kakawin sutasoma) karangan Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar
abad ke –14 Masehi.
Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan
kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas ragam, budaya, bahasa khas daerah
suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Di Indonesia tidak hanya memiliki suku bangsa yang
beragam, namun juga kepercayaan yang beragam. Terdapat enam agama yang resmi di
Indonesia, yaitu Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan
Kong Hu Cu. Berdasarkan data yang ada, mayoritas penduduk Indonesia merupakan
agama islam. Dengan demikian masyarakat harus menghargai perbedaan yang ada.
Hal tersebut telah di atur di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 29 ayat
2 negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing da untuk beribadah menurut
agama dan kepercayaan itu. masyarakat memiliki kemerdekaan di dalam beragama.
Setiap individu di bebaskan untuk menganut agama yang di pilihnya. Dengan
demikian tidak ada diskriminasi agama.
Setiap individu harus menghormati dan memelihara toleransi terhadap kepercayaan
masing-masing.
Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan sesama dan
lingkungan sekitar untuk melestarikan eksistensinya. Tidak ada satu pun manusia
yang dapat bertahan hidup tanpa adanya orang lain yang membantunya. Oleh karena
itu, manusia harus selalu menjaga hubungan antar sesama dengan sebaik-baiknya,
tak terkecual terhadap orang lain yang tidak seagama dengan kita. Atau yang
lazim disebut dengan istilah toleransi beragama.
Toleransi berasal dari kata “ Tolerate” yang berasal dari bahasa latin yang artinya adalah
“dengan sabar membiarkan sesuatu”. Secara harfiah pengertian dari toleransi
beragama ialah dengan sabar membiarkan orang memeluk agamanya masing-masing.
Saling menghormati agama satu sama lain, tidak memaksakan untuk mengikuti
agamanya ataupun dengan mencampuri urusan masing-masing umat manusia merupakan
contoh toleransi beragama. Sebagai antar umat beragama juga boleh melakukan
kerja sama antar pemeluk agama lainnya, namun tidak untuk menncampuri urusan
agama setiap pemeluk.
Ketua MPR Zulkifli Hasan, dalam suatu hal acara beberapa
waktu lalu, seperti dikutip dalam acara republika online mengatakan, perbedaan
atau keragaman yang dimiliki Tuhan yang harus di syukuri.
Indonesia memeliki kepercayaan agama yang beragam. Dengan
kata lain, Indonesia menganut agama lebih dari satu. Ada setidaknya enam agama
yang diakui oleh pemerintah dan
berkembang di Indonesia.
Banyaknya agama yang berkembang di Indonesia bukan
berarti tidak menjadi masalah yang berarti. Mengingat keyakinan merupakan hal
yang sangat sensitive, sementara ajaran agama masing-masing belum bisa
dikatakan menjaga kerukunan antar umat beragama, namun benturan tentu saja
tidak bisa di hindari.
Mengenai kerukunan umat beragama, Zulkifli mengatakan,
Indonesia layak menjadi contoh negara lain, termasuk Megara maju seperti Eropa.
Fenomena itu menunjukkan bahwa Indonesia berazaskan Pancasila di kenal sebagai
Negara dengan kerukunan agama yang sangat tinggi. Masyarakat internasional
mengapresiasikannya. Alasannya, Indonesia memiliki pengalaman cukup dalam
masalah toleransi beragama, sehingga layak dijadikan model. Maka tak heran,
jika Eropa mengagumi kerukunan umat beragama di Indonesia. Paling tidak,
Indonesia adalah laboratorium kerukunan umat beragama. Hal itu seperti Franco Frattini
apresiasikan untuk Indonesia. Menteri luar negeri Italia itu menyampaikannya
pada pembukaan seminar bertema Unity in
Diversity: The Indonesian Model for a society in Which to live Together pada
tahun 2009 lalu. (publikasi.kominfo.go.id)
Contohnya terdapat di kota Malang Jawa Timur, terdapat
Masjid yang berdekatan dengan Gereja dan Pura, pemandangan ini terlihat di
dekat alun-alun sekitar kantor pusat pemerintah, ketika Umat Islam melaksanakan
Sholat Idul fitri di masjid Jami Agung Kota Malang yang mencapai ribuan orang.
Mereka yang tidak kebagain tempat, kemudian mereka membentangkan sajadah di halaman Gereja Katolik Paroki Hati
Kudus Yesus dan melakukan sholat di halaman tersebut.
Satu hal menarik lainnnya adalah fenomena menarik di Ambon.
Sejarahnya, kelompok – kelompok masyarakat di Ambon ketika itu bahu membahu
melawan penjajah dengan mendiami sekitar benteng yang di bangun oleh bangsa
Portugis pada tahun 1575 di panati Honipopu yang di sebut benteng Kota Laha
atau Ferangi. Dalam perkembangannya, mereka menjadi masyarakat Ginekologis
territorial yang mengatur kota Ambon di beri hak yang sama dengan colonial pada
tahun 1921.
Kota Ambon tumbuh menjadi Ambon Manise, yang berarti kota
Ambon yang cantik. Masyarakat Ambon Manise dikenal hidup rukun dengan waktu
yang lama, hingga Ambon di guncang kerusuhan social tahun 1996 – 2002.
Belakangan ini, Ambon Manise sudh berbenah diri menjadi kota dan dilirik
sebagai kota internasional di Indonesia Timur. Hal ini di indikasikan, pada
dasarnya masyarakat Ambon telah mempraktekan hidup harmonis dalam ke Bhinnekaan
dan toleransi yang tinggi sejak lama.
Zulkifli juga mengingatkan
agar umat islam terus menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan dalam
kehiudupan bebangsa dan bernegara. Menurut Zulkifli, keadaan damai dan akur
tidak bisa terjadi begitu saja. Sudah menjadi kewajiban bagi semua umat
beragama kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
Senada dengan Zulkifli, ketua MUI Pusat bidang Kerukunan
Umat beragama Slamet Effendi Yusuf mengatakan, pluralitas atau kemajemukan
Indonesia adalah karunia Allah Swt.
“kita berikan sebuah Negara namanya NKRI. Tidak seragam
isinya, tidak hanya satu agama islam, tidak hanya satu suku, dan juga banyak
memiliki keaneka ragaman bahasa dan budaya. Itu yang Allah berikan kepada kita,
Negara yang majemuk seperti ini,” kata Slamet.
Slamet mengatakan, kerukunan harus selalu diperjuangkan
agar betul-betul menjadi kenyataan. Namun, lanjutnya, yang harus di waspadai
adalah selain dapat memberikan rahmat, kemajemukan juga dapat menjadi bencana.
“Menjadi rahmat ketika kemajemukan itu kreatifitas Negara
melambung. Di dalam Al-qur’an kemajemukan itu untuk berlomba-lomba dalam
kebaikan. Tapi akan menjadi bencana ketika mempertentangkan perbedaan,”
jelasnya.
Jika di kaitkan dengan umat Beragama, rasanya kita merasa
miris ketika melihat peristiwa warga Islam di Karubaga, Kabupaten Tolikara,
Papua yang hendak melakukan Sholat Idul fitri 1436 H namun tidak diperbolehkan,
bahkan, kejadian ini pun berakhir anarkis dengan pembakaran lokasi sholat, dan
merembet ke kios perdagangan warga.
Berbagai kasus konflik antar agama yang terjadi, justru
tak semuanya murni karena dorongan semangat bermusuhan yang muncul untuk
membela agama masing-masing. Dimensi-dimensi sosiologi dan antropologi yang
mengitari masyarakat konflik tersebut harus mendapatkan perhatian dari kita.
Sebab, kita akan terjebak untuk kesekian kalinya dengan berbagai kekhilafan-kekhilafan
yang tak seharusnya terjadi, seperti sikap curiga dan sebagainya, yang
mengakibatkan oleh konflik-konflik tersebut. Padahal, sikap curiga atau
mencurigai itu sendiri bukan sikap yang akan mampu menyelesaikan permasalahan
kerukunan antar umat, melainkan justru akan menambah daftar konflik yang
horizontal. Disini pun letak kekurangan yang sering menyuarakan sikap-sikap dan
pemikiran itu
Jangan sampai gara-gara persoalan ini memecah Negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena bagi kita NKRI meru[akan harga mati
dalam tatanan hidup bermasyarakat tanah air. Pedoman jelas yakni pancasila
meski dipegang.
Ingatlah bahwa
prinsip toleransi beragama dan bhinneka tunggal Ika dalam perspektif islam
adalah “lakum diinukum wa liya diini” untukmu agamamu dan untukku
agamaku.
Prinsip tersebut adalah penggalan surat al-kafiruun,
dimana surat tersebut turun karena ajakan orang-orang mekkah yang ingkar kepada
ke nabian Muhammad SAW untuk beribadah secara bergantian, yaitu orang-orang
mekkah beribadah apa yang dilakukan Nabi Muhammad Saw dan Nabi Muhammad juga
melakukan ibadah sama seperti orang Mekkah lakukan. Usulan ini kemudian Nabi
Saw mendapat konsepsi dari Tuhan Swt agamaku adalah agamaku, agamamu adalah
agamamu.
Agama yang berkembang di Indonesia yang beragam ini
menjadi sebuah motivasi bagi penduduk Indonesia untuk menghargai sesama.
Bukankah pada dasarnya setiap agama itu mengajarkan kebaikan untuk sesama.
Memang tuhan yang kita sembah berbeda, menurut keyakinan
masing – masing, namun bukan berarti kita jadikan sebagai pemicu untuk membuat
keributan atau hura – hura. Bukan pula alasan untuk menjelek – jelekkan agama
lain.
Patut kita apresiasi untuk pemerintah Negara ini yang
merumuskan semboyan yang memang mengatur kehidupan agama dalam masyarakat di
Indonesia denga bijaksana. Bhinneka
Tunggal Ika menjadi pilihan mereka untuk merangkul semua masyarakat yang
menganut agama dan keyakinan yang berbeda-beda.
Dengan semboyan ini pula, diharapkan semua masyarakat
Indonesia bisa hidup rukun. Jangan sampai perjuangan para pendahulu kita yang
telah merangkul kita semua menjadi lapisan masyarakat yang berbeda suku, agama,
ras dan budaya akan hancur karena sebuah permusuhan antar agama.
Kerukunan hidup antar hidup beragama ini sangat penting
untuk dijaga dan di lestarikan, bila perlu kita jadikan sebagai budaya agar
tidak ada perpecahan antara umat beragama dan bisa saling menghormati antar
sesamanya.
Setiap agama juga mengajarkan bagaimana mengabdi kepada
Negara, dan itu merupakan sebuah kewajiban bersama. jadi, apa yang di ajarkan
oleh agama dengan apa yang menjadi semboyan itu sejalan dengan pengertian kedua
– duanya mengandung kesatuan dan keutuhan bangsa.
Perlu ditanamkan
dalam masyarakat Indonesia arti penting persatuan dan kesatuan di tengah
beragamnya agama dan masyarakat di Indonesia. Indonesia yang kaya akan
keberagamannya memang sudah sepantasnyalah menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
semboyan dalam hidupnya. Dengan demikian negara Indonesia menjadi rukun dan damai.
Top 100 youtube channel creators that I have not met (and still don't
BalasHapusYouTube Channel Maker. YouTube Channel Maker. YouTube Channel Maker. YouTube Channel Maker. YouTube Channel Maker. YouTube Channel Maker. YouTube Channel Maker. YouTube Channel Maker. YouTube Channel Maker. YouTube Channel Maker youtube mp4
Casinos Near Casino York, NY - MapYRO
BalasHapusFind 울산광역 출장안마 Casinos Near Casino 안산 출장샵 York, 시흥 출장안마 NY near Casino York, NY in real-time and see 안동 출장샵 activity. Zoom 원주 출장마사지 in or zoom in full scale.